Balanced Scorecard

Dalam menghadapi tingkat persaingan dunia usaha yang semakin tinggi dewasa ini, setiap organisasi terutama organisasi bisnis wajib merumuskan strategi yang mampu meningkatkan daya saing. Namun, selain dirumuskan dengan baik, organisasi juga harus mempunyai strategi yang dapat diimplementasikan. Banyak strategi yang bagus namun, sayangnya, hanya berhenti pada tahapan rencana, tanpa bisa dilaksanakan. Agar dapat diimplementasi dengan mudah, suatu strategi haruslah dikaitkan dengan cara pengukuran kinerja organisasi. Dalam hal inilah diperlukan suatu sistem pengelolaan kinerja (performance management system) yang baik.

Konsep Balanced Scorecard adalah suatu konsep pengukuran kinerja yang berusaha menerjemahkan strategi organisasi ke dalam serangkaian aktivitas yang terencana yang dapat diukur secara kontinyu. Balanced Scorecard meninjau peningkatan kinerja sebuah organisasi dari empat perspektif yaitu perspektif finansial, perspektif customer, perspektif proses bisnis internal, serta perpektif pertumbuhan dan pembelajaran. Keempat perspektif tersebut saling mendukung satu sama lain dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Dalam pengukuran terhadap keempat perspektif tersebut, keseimbangan antara scorecard dari masing-masing perspektif dapat menentukan peningkatan kinerja yang berlipatganda. Hal ini disebabkan karena peningkatan kinerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran akan mendorong peningkatan kinerja perspektif proses bisnis internal dan perspektif customer yang akan mendorong kinerja finansial organisasi secara keseluruhan sehingga terjadi pelipatgandaan kinerja organisasi.

Dalam prakteknya, penerapan konsep Balanced Scorecard ini tidaklah semudah yang diperkirakan karena penerapan konsep ini membutuhkan suatu komitmen dari manajemen pusat (leadership) maupun karyawan yang terlibat dalam organisasi. Melalui survei yang dilakukan oleh Sarah Mavrinac (Mavrinac, 1999:1) dan survei yang dilakukan oleh konsultan Manajemen di Amerika, Ian Alliots (Mattson, 1999:4), menyatakan bahwa sebagian besar organisasi menemui kesulitan dalam melakukan pendeteksian terhadap keselarasan aktivitas dan strategi organisasi dengan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi dalam jangka panjang. Sehingga banyak dijumpai kasus ketidakselarasan tujuan dan strategi organisasi atau strategi yang dijalankan menyimpanf dari tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi dalam jangka panjang. Tingkat kesulitan lain yang kebanyakan ditemui oleh beberapa organisasi di Amerika tersebut antara lain adalah : kekhawatiran adanya perubahan atas sistem pengendalian manajemen yang berdasarkan pada konsep Balanced Scorecard akan mengganti sistem lama dan membawa hasil perubahan yang negatif, dan adanya kesulitan dalam mempersatukan culture yang dimiliki oleh organisasi dengan strategi organisasi yang berdasar pada konsep Balanced Scorecard.

Meskipun terdapat berbagai kesulitan dan kekhawatiran organisasi dalam upaya mengimplementasikan konsep ini, banyak organisasi yang mulai mencoba untuk mengimplementasikannya dengan berbagai penyesuaian sesuai dengan situasi dan kondisi organisasi. Dengan adanya penerapan Balanced scorecard, kinerja organisasi akan meningkat dan pencapaian tujuan organisasi dalam jangka panjang akan terdeteksi melalui pengukuran serangkaian aktifitas yang merupakan penerjemahan dari visi, misi dan tujuan organisasi itu sendiri. Tahapan Pengembangan Balanced Scorecard telah mencapai 2 (dua) generasi. Generasi Pertama berorientasi kepada pengukuran dan pengendalian kinerja (scorecarding), pada generasi kedua berorientasi kepada pemetaan manajemen strategi (strategy maps).

Penyusunan Sistem Manajemen Kinerja dengan Balanced Scorecard memiliki beberapa keunggulan diantaranya :

  1. Memberikan hubungan umpan balik dan tidak hanya hubungan searah dalam bentuk sebab dan akibat.
  2. Memberikan penjelasan secara nyata bahwa ada pemisahan hubungan sebab dan akibat didalam rentang waktu.
  3. Memberikan mekanisme untuk melakukan validasi.
  4. Memberikan jaminan adanya keterkatian antara strategi organisasi dengan tingkat operasional organisasi.

Pages: 1 2 3